KETUA I,  PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF #4

Kaderisasi: Urgensi dan Relevansi

Berangkat dari tema kajian kali ini yaitu “Kaderisasi: Urgensi dan Relevansi”, menilik makna disetiap katanya dapat dibagi menjadi 3 poin utama, yaitu kaderisasi, urgensi, dan relevansi. Kaderisasi memiliki kata dasar kader dan mendapat imbuhan isasi. Dimana secara etimologi, Kader berasal dari Bahasa Yunani yaitu cadre yang artinya adalah bingkai, sedangkan secara terminologi kader berarti orang atau kumpulan orang yang dibina dalam sebuah organisasi. Kemudian ada penambahan imbuhan -isasi yang berarti suatu proses atau tahapan yang terjadi. Dengan kata lain, kaderisasi adalah suatu proses atau tahapan pembinaan pendewasaan diri dan peningkatan kualitas individu dalam suatu organisasi yang akan memegang peran penting dalam memegang tongkat estafet yang akan melanjutkan masa kepengurusan selanjutnya demi mewujudkan tujuan organisasi dalam hal ini HMS FT-UH. Kemudian, urgensi yang berarti sesuatu yang penting dan mendesak, serta harus segera dilakukan. Sedangkan relevansi memiliki makna hubungan atau suatu keterkaitan. Sehingga, tema kegiatan kali ini akan membahas tentang pentingnya proses kaderisasi dalam suatu organisasi dalam hal ini HMS FT-UH dan hubungan atau relevansi antara kader dan HMS FT-UH itu sendiri.

Di lingkup HMS FT-UH kata kader tidak hanya berlaku untuk mahasiswa baru saja, melainkan semua anggota HMS yang masih aktif perkuliahan di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin, dalam artian baik itu mahasiswa baru, pengurus HMS FT-UH, dan juga anggota-anggota lain yang masih mengenyam Pendidikan di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin masih dikatakan sebagai kader. Walaupun pada dasarnya, kaderisasi bukan hanya sebatas duduk di bangku kuliah, melainkan selama masih hidup dan masih bernapas proses kaderisasi tetap berjalan dan tetap menjadi seorang kader. Sejatinya, proses kaderisasi merupakan suatu hal yang dinamis, dari tahun ke tahun pastinya memiliki proses yang berbeda. Mengutip kalimat yang sering dikatakan oleh senior yaitu Setiap orang ada masanya, dan setiap masa ada orangnya. Begitu pula yang terjadi dalam proses kaderisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya perbedaan proses kaderisasi di setiap tahunnya adalah waktu yang berbeda, pola pikir, dan perilaku juga pastinya berbeda pula. Pola kaderisasi di lingkup HMS FT-UH berbeda-beda tiap tahunnya, tapi nilai-nilai yang ingin ditransformasikan tetap sama.

Kaderisasi di lingkup HMS FT-UH terbagi menjadi 2 (dua) yaitu formal dan non formal. Jenjang kaderisasi di lingkup Teknik secara formal yaitu seperti yang telah diatur dalam ToR Pengkaderan OKFT-UH yaitu LKMM-TD, LKMM-TM, dan LKMM-TL. Namun bagaimanakah dengan kaderisasi non formal di lingkup HMS FT-UH? Kaderisasi non formal di lingkup HMS FT-UH dapat berupa kegiatan-kegiatan yang bersifat kultural ataupun segala bentuk diluar kaderisasi formal yang telah dibahas sebelumnya yang bertujuan sebagai ajang atau wadah pembentukan karakter individu mahasiswa agar tercipta pendewasaan dan peningkatan kualitas diri individu tersebut. Salah satunya menjadi panitia dalam sebuah kegiatan dan mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh HMS FT-UH, pastinya di dalamnya terdapat proses kaderisasi non formal. Dengan demikian, pentingnya proses kaderisasi dalam suatu organisasi dalam hal ini HMS FT-UH sebagai wadah mempersiapkan kader-kader yang berkualitas dan memiliki karakter serta mental yang kuat agar dapat meneruskan tongkat estafet kepengurusan demi mewujudkan tujuan organisasi tersebut.

HMS FT-UH merupakan organisasi kader. Pada dasarnya suatu organisasi dalam hal ini HMS-FT-UH dan kader memiliki relevansi atau memiliki hubungan dan saling membutuhkan, dimana kader membutuhkan HMS sebagai pewadahan pengembangan dirinya dan juga pemenuhan kebutuhan-kebutuhannya dalam menjalani kehidupan perkuliahan di Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin. Begitu pula HMS FT-UH yang membutuhkan kader sebagai orang-orang yang akan menjalankan roda kepengurusan dalam HMS FT-UH.

Kesimpulannya adalah proses kaderisasi sangat penting terhadap pembentukan karakter, pendewasaan diri, dan peningkatan kualitas diri individu pada setiap kader HMS FT-UH. Sebagai kader perlu pendewasaan diri, dewasa dalam bersikap, dewasa dalam berperilaku, dewasa dalam mengambil kesimpulan dan dewasa dalam berpikir. Kader dan HMS FT-UH memiliki keterkaitan yang erat karena saling berhubungan dan saling membutuhkan. Selain itu, kaderisasi memiliki pola yang berbeda-beda tiap tahunnya tapi nilai yang ingin dicapai adalah sama, jadi karena pola yang berbeda maka tidak bisa saling membanding-bandingkan antara proses yang didapat tiap tahunnya karena pastilah kondisi, tingkah laku, dan pola pikir tiap tahunnya juga berbeda. Karena setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.

Komentar Dinonaktifkan pada PERSPEKTIF #4