
BINCANG LITERASI #1
BINCANG LITERASI #1
LITERASI MAHASISWA: MODAL AWAL BERPIKIR KRITIS
Literasi bagi mahasiswa tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup keterampilan memahami, menganalisis, serta mengkritisi informasi. Literasi menjadi fondasi penting yang membantu mahasiswa mengembangkan pola pikir kritis dan kreatif, sehingga mampu mengambil keputusan berdasarkan data yang akurat dan argumen yang logis. Dalam konteks kehidupan akademik, literasi memungkinkan mahasiswa untuk tidak sekadar menerima informasi, melainkan juga menyeleksi, mengolah, dan menyebarkan informasi secara bertanggung jawab.
Kemampuan literasi memberikan mahasiswa bekal untuk menilai isu dari berbagai sudut pandang. Mahasiswa yang sering literasi tidak mudah terpengaruh oleh informasi palsu karena mampu membedakan fakta dan opini dengan jelas. Literasi juga melatih mahasiswa menyusun argumen yang sistematis dan berbasis bukti, sehingga memperkuat kapasitas berpikir kritis yang menjadi ciri utama seorang intelektual. Hal ini sangat berperan dalam meningkatkan kualitas diskusi ilmiah, penulisan karya akademik, maupun penelitian yang dihasilkan di lingkungan kampus.
Lebih jauh lagi, literasi berperan penting dalam kehidupan sosial mahasiswa. Dengan penguasaan literasi, mereka dapat berkontribusi sebagai agen perubahan yang menyuarakan gagasan solutif terhadap berbagai persoalan masyarakat. Literasi juga mendorong mahasiswa untuk bersikap terbuka, toleran, serta menghargai keberagaman pandangan. Namun demikian, upaya membangun literasi di kalangan mahasiswa masih menghadapi tantangan, antara lain rendahnya minat baca, dominasi informasi instan dari media sosial, keterbatasan akses terhadap sumber bacaan ilmiah, serta minimnya budaya diskusi kritis di lingkungan akademik.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, mahasiswa perlu menumbuhkan kebiasaan membaca dan menulis secara konsisten, memanfaatkan perpustakaan dan sumber-sumber ilmiah yang kredibel, serta mengembangkan forum diskusi atau komunitas literasi yang dapat memperkuat budaya akademik. Dengan begitu, literasi benar-benar menjadi modal awal yang mengantarkan mahasiswa menuju pemikiran kritis, analitis, dan bertanggung jawab. Pada akhirnya, literasi yang kuat tidak hanya menjadikan mahasiswa lebih siap menghadapi tantangan akademik, tetapi juga memampukan mereka berperan aktif dalam pembangunan masyarakat secara luas.

