ADAPTASI #3
Tema : Stres dan Burnout pada Anggota Organisasi: Menjaga Keseimbangan antara Tanggung Jawab Akademik dan Organisasi
Pemateri : Muhammad Rafli Alamri
Keterlibatan aktif dalam organisasi kemahasiswaan merupakan wadah penting untuk mengembangkan potensi diri, memperluas jejaring, dan melatih soft skill. Namun, di sisi lain, tanggung jawab organisasi yang tinggi sering kali beriringan dengan tuntutan akademik yang berat. Ketidakseimbangan dalam mengelola keduanya dapat menyebabkan stres, kelelahan emosional (burnout), hingga menurunnya motivasi dan kinerja baik di bidang akademik maupun organisasi.
Stres dan burnout yang tidak dikelola dengan baik dapat berdampak pada kesehatan mental, hubungan sosial, serta produktivitas individu dalam jangka panjang. Oleh karena itu, penting bagi setiap anggota organisasi untuk memahami tanda-tanda awal stres dan burnout, serta mengembangkan strategi manajemen diri agar dapat menjaga keseimbangan antara kehidupan akademik, organisasi, dan kebutuhan pribadi.
Kesadaran akan pentingnya keseimbangan ini tidak hanya membantu individu tetap sehat secara mental dan emosional, tetapi juga menciptakan lingkungan organisasi yang lebih suportif, empatik, dan berkelanjutan. Dalam kegiatan ADAPTASI#3 dilaksanakan kegiatan FGD dengan studi kasus sistem kebut semalam : efisiensi atau sumber burnout yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok pti, kontra, dan netral. Kelompok pro beranggapan bahwa sistem kebut semalam kurang efisien terutama bagi kesehatan karena hal yang ditumpuk dan belum diselesaikan akan menyebabkan munculnya burnout. Namun dalam kelompok kontra, beranggapan bahwa sistem kebut semalam dapat menjadi pemicu semangat dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan. Karena terkadang pekerjaan yang dikejar waktu dapat memotivasi seseorang dalam menyelesaikannya. Dan dalam kelompok netral beranggapan bahwa sistem kebut semalam dapat memberikan hal positif dan negatif.