JOB DESC,  KETUA II

KAJIAN KEAGAMAAN – (KAJIAN KRISTEN #3)

Sebagai orang Kristen, kita selalu diajarkan cara untuk mengasihi, yang merupakan sikap hati yang tidak hanya berfokus pada kasih kepada Tuhan, tetapi juga kasih yang nyata kepada sesama. Kasih ini adalah wujud ketaatan dan pengakuan bahwa setiap orang adalah ciptaan yang berharga, mencerminkan kasih yang telah kita terima dari Tuhan. Mengasihi dalam iman berarti secara aktif mencari kebaikan orang lain, melayani, dan bersedia berkorban, bahkan ketika sulit atau tidak dibalas, sebab kita percaya bahwa kasih yang sejati bersumber dari Allah.

Yohanes 13:34-35 berbunyi, “Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Ayat ini menyatakan bahwa saling mengasihi adalah tanda pengenal utama dan perintah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi setiap orang yang hidup di dalam Dia.

Manfaat Hidup dalam Kasih

Berikut adalah beberapa manfaat dari hidup yang diwarnai oleh kasih:

Mewujudkan Damai Sejahtera dan Persatuan

Berarti menjadi saluran berkat Tuhan yang menghadirkan keutuhan, menerima perbedaan, dan membangun jembatan antar sesama, alih-alih perpecahan.

Menyembuhkan Hati dari Kepahitan

Adalah tindakan iman yang memilih untuk melepaskan luka melalui pengampunan yang tulus, sebab kasih “tidak menyimpan kesalahan orang lain” (1 Korintus 13:5).

Membawa Sukacita dan Kekuatan Rohani

Berarti menghadirkan kegembiraan dan kekuatan iman yang bersumber dari Tuhan, karena Kasih adalah buah Roh (Galatia 5:22) yang menguatkan kita untuk terus berbuat baik.

Menjadi Kesaksian yang Nyata bagi Dunia

Adalah hidup sebagai contoh nyata dari iman yang diyakini, sehingga perbuatan kasih, pengorbanan, dan penerimaan dapat menjadi terang dan magnet bagi orang lain.

Pada Matius 5:16 berbunyi, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.”

Mengasihi mungkin tidak selalu mengubah orang lain, tetapi dengan cara kita mengasihi, hal itu dapat mengubah diri kita dan cara kita memandang serta berinteraksi dengan dunia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *