
KAJIAN KEAGAMAAN – (KAJIAN MUSLIM #1)
Tema Kajian : “Hidup Tanpa Iman Seperti Gedung Tanpa Struktur”
Pemateri : Ustadz Abdul Salam Achmad, S.T
29 Agustus 2025
Hidup tanpa iman bagaikan sebuah bangunan tanpa struktur, tampak berdiri tetapi rapuh dan mudah runtuh ketika diterpa guncangan. Sebagaimana seorang mahasiswa teknik sipil tidak seharusnya hanya berorientasi pada indeks prestasi kumulatif (IPK), tujuan sejati dari perkuliahan adalah mengambil faedah, menuntut ilmu, dan mengamalkannya agar memberi manfaat. Banyak orang terlihat gemilang secara visual—dengan jabatan, prestasi, atau gaya hidup yang memukau—namun tanpa fondasi iman, hidup mereka rapuh. Sekali diuji, seketika mereka bisa runtuh, sebab iman adalah pondasi yang meneguhkan kehidupan.
Iman sendiri bukan sekadar keyakinan abstrak, melainkan sesuatu yang diyakini dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan diwujudkan dalam perbuatan. Segala aktivitas yang diridhai oleh Allah, termasuk kuliah, dapat bernilai ibadah bila diniatkan dengan benar. Allah berfirman dalam QS. Adz-Dzariyat: 56 bahwa manusia diciptakan tidak lain hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Maka, perkuliahan pun bisa menjadi ibadah jika dijalani dengan sungguh-sungguh hingga lulus, kemudian hasil dari ilmu yang diperoleh diwujudkan dalam karya yang bermanfaat bagi masyarakat. Inilah bentuk amal jariyah yang pahalanya terus mengalir, seperti halnya seseorang yang membangun WC masjid atau tempat wudhu: setiap kali air mengalir dan dipakai orang beribadah, pahala pun akan terus mengalir.
Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam prosesnya, seseorang perlu senantiasa bertakwa kepada Allah, bermuhasabah terhadap amal yang telah dilakukan, serta memperbaikinya demi masa depan yang lebih baik. Ibadah harus selalu didasari oleh ilmu, sebab ibadah tanpa ilmu hanya akan sia-sia. Di sinilah pentingnya pemahaman tentang tauhid, yang merupakan fondasi utama kehidupan seorang muslim. Tauhid terbagi menjadi tiga: tauhid uluhiyah, yaitu mengesakan Allah dalam ibadah; tauhid rububiyah, yaitu keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang menciptakan, mengatur, dan memiliki alam semesta; serta tauhid asma’ wa sifat, yaitu meyakini Allah dengan nama dan sifat-sifat-Nya sebagaimana yang telah ditetapkan.
Tauhid ibarat pondasi, namun sebuah bangunan tidak dapat berdiri hanya dengan pondasi saja. Ia membutuhkan kolom, balok, sloof, dan elemen lain untuk kokoh menahan beban. Begitu pula seorang muslim, tidak cukup hanya dengan keyakinan dalam hati, tetapi harus dilengkapi dengan ketaqwaan, ibadah, ilmu, dan amal nyata. Kehidupan ini ibarat bangunan yang harus menghadapi guncangan gempa, terjangan banjir, dan hembusan angin kencang. Demikian pula manusia akan menghadapi berbagai ujian hidup. Kuncinya adalah tetap sabar, istiqamah, dan percaya bahwa setiap ujian adalah jalan untuk memperkuat struktur kehidupan yang dibangun di atas fondasi iman.

