KETUA I,  PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF #2

Karakter Mahasiswa: Memahami Esensi Berorganisasi

Kanda Nur Fahmy Asyura (Ketua Umum BE HMS FT-UH Periode 2020/2021)

Kamis, 13 Januari 2022

 

Menurut KBBI, Organisasi merupakan kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Jika berbicara tentang mahasiswa pastinya tidak terlepas dari organisasi. Organisasi sangat erat kaitannya dengan mahasiswa. Pada dasarnya, organisasi tidak hanya sekadar hubungan formal di lingkup perkuliahan, tetapi organisasi membutuhkan hubungan personal dan juga ikatan emosional yang sejalan dengan individu dalam organisasi tersebut. Sehingga, antara organisasi dan karakter individu mahasiswa di dalam organisasi tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Jika melihat kondisi saat ini, belum semua mahasiswa memahami pentingnya organisasi dan belum mengetahui tentang esensi dari berorganisasi. Apa itu esensi? Esensi merupakan hakikat, inti, atau hal pokok dari suatu hal. Esensi itu hakikat bermakna ada. Dalam proses mendapatkan esensi dari beroganisasi, hal yang paling penting untuk diketahui oleh mahasiswa adalah tujuan dari berorganisasi.

Apa tujuan dari berorganisasi?

Apa tujuan dari berhimpunan?

Ibaratnya ketika seseorang ingin bertamu ke rumah orang lain, yang harus diketahui pertama adalah apa tujuannya ke rumah tersebut, apa yang ingin dilakukan di rumah orang tersebut. Begitupula seorang mahasiswa dalam berorganisasi harus mengetahui tujuannya berorganisasi. Berbicara mengenai tujuan. Ada dua faktor pendukung yang mempengaruhi terbentuknya suatu tujuan dalam berorganisasi. Faktor tersebut berasal dari lingkungan dan dari mahasiswa itu sendiri. Faktor lingkungan sangat mempengaruhi tujuan dari seorang mahasiswa dalam berorganisasi, misalnya apabila lingkungan atau circle pertemanannya berada pada orang-orang yang aktif berorganisasi atau berhimpunan, pasti besar kemungkinan mahasiswa tersebut akan aktif berorganisasi pula. Selain itu, mengenai niat yang berasal dari pribadi mahasiswa itu sendiri, walaupun mahasiswa tersebut tidak berada dalam lingkungan orang-orang yang aktif berorganisasi, namun dia memiliki niat dari dirinya pribadi untuk berorganisasi maka pastinya dia akan menjadi mahasiswa yang aktif berorganisasi pula. Itulah 2 faktor terbesar yang sangat mempengaruhi tujuan seorang individu (dalam hal ini mahasiswa) untuk terjun berorganisasi.

Lingkungan dan niat dari individu mahasiswa dapat menjadi faktor pendukung untuk mahasiswa aktif dalam berorganisasi. Namun, tidak menutup kemungkinan kedua faktor tersebut yakni lingkungan dan niat dari mahasiswa itu sendiri juga yang dapat menjadi faktor penghambat yang membuat mahasiswa kurang aktif berorganisasi. Contohnya, pada kondisi aktual yang sedang terjadi yaitu pada masa pandemi. Sebagaimana kita ketahui, bahwa di masa pandemi COVID-19 sangat berdampak bagi mahasiswa dalam menemukan esensi dalam berorganisasi, apalagi pada kader-kader muda yang mendapatkan sistem perkuliahan daring (online), dimana semua kegiatan perkuliahan maupun kegiatan organisasi dilakukan secara daring. Akibatnya, kurangnya pemahaman terkait esensi berorganisasi yang disebabkan salah satunya karena penggambaran secara realisasi terkait organisasi tersebut kurang maksimal karena segala sesuatunya dilakukan secara daring. Selain itu, faktor lingkungan sebagai penghambat untuk seorang mahasiswa kurang aktif dalam berorganisasi juga dapat dilihat pada realita yang biasanya terjadi pada mahasiswa baru, yang biasanya diawal perkuliahan masih semangat untuk berorganisasi dan mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, namun akibat dari faktor lingkungan, baik itu pertemanan maupun faktor lain yang dapat mengakibatkan kurangnya motivasi untuk aktif berorganisasi kembali. Tetapi, bukan berarti membatasi diri terhadap lingkungan dan pertemanan, alangkah baiknya apabila mahasiswa memiliki relasi dan pertemanan yang luas supaya banyak tujuan-tujuan dalam lingkup perkuliahan yang bisa dicapai. Sedangkan berbicara mengenai niat dalam diri mahasiswa untuk berorganisasi, apabila mahasiswa tersebut punya circle pertemanan yang mendukung untuk berorganisasi tapi tidak ada niat dari mahasiswa tersebut untuk berorganisasi, pastinya mahasiswa tersebut tidak aktif ataupun kurang maksimal dalam berorganisasi.

Oleh karena itu, lingkungan dan niat dalam diri mahasiswa itu sangatlah berpengaruh dalam menentukan tujuan dalam berorganisasi. Sehingga dalam berorganisasi haruslah memiliki tujuan yang lebih terarah. Tidak ada kata terlambat untuk menentukan tujuan, yang penting memiliki niat dalam berorganisasi khususnya untuk kader-kader muda HMS FT-UH. Tujuan yang dimaksud disini adalah tujuan yang absolut, mutlak, dan tidak abu-abu. Karena mahasiswa yang berorganisasi tanpa tujuan yang tidak pasti ibaratnya mengendarai kendaraan tanpa tujuan, tak tentu arah, dan tidak tau akan kemana.

Kemudian bagaimana dengan esensi dari berorganisasi? Menurut kanda Nur Fahmy Asyura esensi yang didapatkan dalam berorganisasi diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman, dan relasi. Dari segi pengetahuan, banyak hal yang dapat dipelajari dalam berorganisasi salah satunya yaitu dapat menambah wawasan mahasiswa terkait organisasi seperti contohnya administrasi. Kemudian, terkait pengalaman, dalam berorganisasi pastilah banyak kegiatan-kegiatan positif yang bemanfaat yang bisa diikuti sebagai wadah pengembangan diri individu mahasiswa, dari kegiatan atau program kerja yang adad ala suatu organisasi tersebut yang dapat menjadi salah satu wadah untuk menambah pengalaman dari mahasiswa di lingkup perkuliahan. Kemudian dari segi relasi, ketika seorang mahasiswa aktif dalam berorganisasi pastinya akan banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain, baik itu dari teman-teman seangkatan, adik-adik, maupun kanda senior yang sering berinteraksi dalam kegiatan atau program kerja dalam organisasi tersebut.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan di atas yaitu dalam proses mendapatkan esensi dari beroganisasi, hal yang paling penting untuk diketahui oleh mahasiswa adalah tujuan dari berorganisasi itu sendiri. Berbicara mengenai tujuan, ada dua faktor pendukung yang dapat mempengaruhi tujuan berorganisasi yaitu faktor lingkungan dan niat dalam diri mahasiswa itu sendiri. Seorang mahasiswa harus mengetahui dan menentukan apa tujuannya dalam mengikuti sebuah organisasi agar proses pendapatan esensi dari berorganisasi dapat diterima secara maksimal oleh mahasiswa itu sendiri. Esensi yang dapat diperoleh dari berorganisasi diantaranya adalah pengetahuan, pengalaman, dan relasi. Oleh karena itu, pentingnya setiap mahasiswa untuk memahami esensi dari berorganisasi.

Komentar Dinonaktifkan pada PERSPEKTIF #2