KETUA I,  PROGRAM KERJA

FIELD TRIP – MAKASSAR NEW PORT

Salah satu pembangunan proyek konstruksi strategis nasional di Indonesia yang berada di kota Makassar ialah proyek Makassar New Port. Proyek yang berlangsung mulai tanggal 25 Maret 2019 ini tercantum dalam PerPres dan dicanangkan untuk mendukung perekonomian nasional. Proyek Makassar New Port memiliki tahapan pelaksanaan dalam pembangunannya sehingga terdiri dalam bentuk paket A, B dan C. saat ini, paket 1B dan 1C telah mencapai 80% pengerjaan dan akan ditargetkan selesai pada tanggal 30 Juni 2023. Hal ini menjadi alas an yang tepat untuk menjadikan proyek Makassar New Port sebagai tempat fieldtrip pertama di tahun 2022 yang diadakan oleh Diklat Profesi dan Keilmuan HMS FT-UH.

PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) berupaya memanfaatkan peluang dalam rangka peningkatan kinerja korporasi. Salah satunya adalah eksekusi pembangunan Makassar New Port sebagai gerbang utama percepatan pembangunan Kawasan Timur Indonesia khususnya wilayah Makassar. PT Pelabuhan Indonesia IV menargetkan Makassar New Port (MNP) dapat mengakomodir tingkat arus peti kemas dalam jangka panjang hingga tahun 2050. Pertumbuhan ekonomi di Kota Makassar pada khususnya maupun Indonesia timur pada umumnya akan memicu peningkatan arus peti kemas maupun barang untuk memenuhi kebutuhan permintaan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk.

Bapak Hermawan Santiko selaku Kepala Site Engineering Manager sekaligus koordinator teknis dalam membantu penulis selama mengikuti kuliah lapangan memberikan Pengenalan mengenai proyek Makassar New Port dimulai dengan pengenalan proyek yang terletak di salah satu kawasan strategis laut Makassar, di mana hal ini merupakan hal yang tepat mengingat proyek tersebut akan digunakan sebagai proyek multifungsi karena terdiri dari dermaga, tempat kapal-kapal berlabuh, lapangan penumpukan peti kemas, causeway, jalan akses dan breakwater. PT. PP (Persero) selaku kontraktor dan penyedia jasa dalam proyek ini melakukan sejumlah pekerjaan di antaranya, pekerjaan struktur bawah seperti reklamasi, pekerjaan struktur atas dermaga, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan fabrikasi precast.

Sebelum mengerjakan pekerjaan reklamasi (penimbunan pasir di laut untuk menambah area daratan), tanahnya diidentifikasi terlebih dahulu. Dari hasil diidentifikasi diperoleh kerukan tanah sepanjang 5 meter dan dibuang di area sisi kotor proyek soil replacement atau disposal (area pembuangan sisa material). Kapal TSHD (Training Suction Hooper Dredger) adalah kapal penyedot pasir laut yang digunakan dalam proses pengerukan. Selain itu diperkerikan juga pasang surut dari laut agar drum kapal (bagian kapal yang tenggelam di bawah laut atau berada di bawah permukaan laut) tidak menyentuh tanah yang menyebabkan kapal tersangkut ketika ingin bersandar di dermaga.

Untuk pengerjaan pondasi dermaga terdiri dari dua bagian, yaitu primary pile dan secondary pile dimana primary pile menggunakan secant pile dengan mutu beton k-250 dan secondary pile menggunakan bored pile dengan mutu beton k-450. Secant pile mirip seperti bored pile, perbedaannya secant pile didalamnya akan dicor beton sedangkan bore pile tidak, sehingga bore pile di dalamnya memiliki ruang. Secant pile, seperti halnya retaining wall berfungsi untuk menahan beban aksial dan beban lateral. Adapun untuk melindungi struktur dermaga dari luar maka dibuatlah struktur bangunan pelindung pantai, struktur pelindung pantai yang digunakan pada proyek Makassar New Port ialah sebuah breakwater yang berguna untuk memecahkan gelombang yang berasal dari arah barat daya dan sebuah revetment di sebelah timur Pelabuhan.

Untuk masalah HSE (Health Safety Environment) atau yang lebih dikenal dengan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), PT. PP (Persero) memiliki reputasi yang handal pada bagian tersebut. Dalam penerapannya pada proyek Makassar New Port, K3 yang diterapkan sangatlah ketat, mulai dari security access dengan memeriksa setiap pegawai yang hadir bahkan pengunjung yang datang harus diberikan tag ‘visitor’, training yang diberikan kepada seluruh pegawai dan karyawan dilakukan dengan memperhatikan kesehatan dan keselamatan berupa pemberian vaksin untuk seluruh pegawai dan karyawan termasuk pekerja proyek haruslah sudah divaksin sebanyak 3 kali. Pada bagian environment, program K3 yang diterapkan berupa pembuangan material yang dilakukan dengan aman, membuangnya pada daerah disposal. Selain ketiga hal di atas, K3 pun juga diterapkan pada bagian inspeksi dan audit pengerjaan proyek serta quality-kalibrasi untuk memastikan alat-alat yang digunakan pada proyek apakah nilai-nilai yang dihasilkan sudah pasti atau tidak.

Komentar Dinonaktifkan pada FIELD TRIP – MAKASSAR NEW PORT