KETUA I,  PROGRAM KERJA

PERSPEKTIF #5

PROKRASTINASI MAHASISWA MASA KINI

Prokrastinasi terbagi menjadi dua kata yaitu “Pro” artinya maju, ke depan, lebih menyukai dan “Crastinus” yang berarti besok. Kedua kata tersebut tidak ada yang bermakna negatif. Maka, dari kata “pro” dan “crastinus” tidak memiliki arti yang negatif, namun ketika kedua kata tersebut digabung maka akan memiliki makna yang mengarah ke hal negatif. Apabila kedua kata tersebut digabung akan menjadi kata “Prokrastinasi”. Prokrastinasi dapat berarti menunda pekerjaan, dimana tidak melakukan sesuatu yang penting karena adanya kegiatan lain yang lebih menarik sehingga kegiatan yang telah direncanakan menjadi tertunda. Contoh dari prokrastinasi adalah menunda-nunda pekerjaan dan menunda-nunda ibadah, hal ini merupakan salah satu dampak negatif dari adanya prokrastinasi. Namun, yang perlu diketahui oleh seorang mahasiswa adalah prokrastinasi akademik dan prokrastinasi organisasi.

Tindakan prokrastinasi memiliki ciri-ciri yaitu yang pertama adalah menunda untuk memulai maupun menyelesaikan suatu pekerjaan atau tugas yang dihadapi. Seseorang yang melakukan prokrastinasi (prokrastinator) mengetahui bahwa tugas yang dikerjakan harus segera diselesaikan agar berguna bagi dirinya, tapi lebih memilih menunda untuk memulai pekerjaan atau menyelesaikan tugas tersebut. Yang kedua adalah adanya keterlambatan mengerjakan tugas dan menyelesaikan tugas akademik, jadi prokrastinator memerlukan waktu yang lebih lama daripada waktu yang dibutuhkan pada umunya dalam mengerjakan suatu tugas. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya rasa percaya diri dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dan juga dapat disebabkan karena tugas yang diberikan terlalu berat yang membuat seseorang melakukan prokrastinasi. Semua ciri-ciri prokrastinasi tersebut selalu mengarah pada kegiatan penundaan. Kemudian, ciri yang ketiga adalah adanya kesenjangan waktu antara rencana dan kinerja aktual, sehingga seorang prokrastinator mempunyai kesulitan untuk beradaptasi dengan waktu sesuai dengan batas waktu yang telah di tentukan sebelumya dan akan melanggar hal hal yang telah direncanakan untuk memulai suatu tugas. Itulah ciri-ciri dari tindakan prokrastinasi.

Seseorang melakukan prokrastinasi dapat disebabkan oleh kondisi, dimana ada faktor-faktor yang dapat membuat seseorang tidak dapat merealisasikan semua yang telah direncanakan sebelumnya. Selain itu, juga dapat disebabkan oleh karena telah menumpuknya pekerjaan atau tugas yang telah direncanakan yang dapat membuat seseorang melakukan prokrastinasi. Seseorang melakukan prokrastinasi juga dapat disebabkan karena lebih memilih untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menarik dan menyenangkan daripada melakukan tugas yang harus dikerjakan, seorang procrastinator dengan sengaja maupun tidak sengaja melakukan tugasnya dengan menggunakan waktu yang dimilikinya untuk melakukan aktivitas lain yang lebih menyenangkan dan bukan sesuatu yang prioritas.

Prokrastinasi akademik

Prokrastinasi akademik dapat dikelompokkan menjadi:

  1. Functional Procrastination, adalah penundaan dalam mengerjakan tugas yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap dan akurat. Prokrastinasi ini mengarah pada prokrastinasi positif. Prokrastinasi ini biasa terjadi pada tugas-tugas yang berhubungan dengan penelitian. Contohnya, dalam suatu penelitian yang mengumpulkan 2 data yaitu data primer dan data sekunder, dimana data primer merupakan data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan melalui observasi secara langsung pada saat penelitian, sedangkan data sekunder ini yang terkadang memerlukan penundaan untuk menyelesaikan pekerjaan karena dalam data sekunder biasanya memiliki fokus yang lebih banyak.
  2. Decisional Procrastination, yaitu penundaan terkait pengambilan keputusan, jenis prokrastinasi ini terjadi akibat kegagalan dalam mengidentifikasikan tugas, yang kemudian menimbulkan konflik dalam diri individu, sehingga seseorang akhirnya menunda untuk memutuskan masalah. Akibatnya, seseorang individu selalu menunggu orang lain yang telah memutuskan suatu masalah dan ironisnya kalau dalam satu perkumpulan tidak ada yang bisa memutuskan masalah tersebut, maka akan terjadi penundaan dalam pengambilan keputusan dalam waktu lama.
  3. Avoidance Procrastination, yaitu suatu penundaan dalam perilaku tampak. Penundaan dilakukan sebagai suatu cara untuk menghindari tugas yang dirasa tidak menyenangkan dan sulit untuk dilakukan. Prokrastinasi ini dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam menyelesaikan pekerjaan yang akan mendatangkan nilai negative padanya atau mengancam self esteem-

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi berdasarkan diskusi pemateri dengan peserta, diantaranya adalah rasa malas pada seorang individu, ada kegiatan lain yang lebih menarik, lingkungan pertemanan, kurangnya motivasi, tidak paham skala prioritas,, kurangnya rasa tanggung jawab, dan takut salah atau takut gagal.

Kemudian apabila dikaitkan pembahasan prokrastinasi dengan akademik dan organisasi. Banyak dari mahasiswa yang keliru dalam menyikapi antara akademik dan organisasi. Sebagian besar dari mahasiswa beranggapan bahwa mahasiswa yang berhasil di akademik, maka gagal dalam organisasi, begitupun sebaliknya apabila berhasil dalam organisasi maka akademiknya terabaikan. Padahal apabila ditelaah lebih dalam antara akademik dan organisasi memiliki bagian yang berbeda. Banyak mahasiswa yang melakukan prokrastinasi atau menunda-nunda tugas dalam akademiknya sehingga yang akan disalahkan adalah organisasinya, begitupun sebaliknya dengan mahasiswa yang melakukan prokrastinasi pada organisasi yang membuat akademiknya menjadi terhambat. Padahal antara organisasi dan akademik dapat berjalan beriringan apabila seorang mahasiswa tidak melakukan tindakan prokrastinasi atau perbuatan menunda-nunda suatu pekerjaan atau tugas. Oleh karena itu, solusi dari permasalahan prokrastinasi yang dialami mahasiswa adalah kenali diri, kendalikan waktu, dan ketahui prioritas.

Komentar Dinonaktifkan pada PERSPEKTIF #5